BERLAYAR KE SODOM DAN GOMORA MELALUI PETA PUISI

Karya: Pulo Lasman Simanjuntak

 

Kutulis puisi
di atas hamparan bukit
lembah dosa maut
yang menghijau
disemai pohon palem zaitun
anggur semerbak harum
bunga kuhirup
sepanjang tahun

Di tanah gandum
yang menguning
menutupi ladang
nyanyian koor pagihari
bercumbu dengan kawanan domba
ratusan ternak liar

Setelah itu,
kulukis galeri karya seni
negeri timur jauh
dihiasi istana zaman batu
sementara aku
masih sempat bertegur sapa
dengan para kafilah padang pasir

Kapalku terus berlayar
menebus pelabuhan
perdagangan emas , perak dan permata biru
tersedia di gudang peti kemas
berisikan adegan persetubuhan
tak wajar

Maka dimulailah
pesta pora para imam baal
di kuil baal berit
di kota sodom dan gomora
diselimuti kemewahan, kemakmuran, kepelesiran, sampai kesombongan
waktu senggang
untuk pemujaan dewa-dewi
napsu birahi
sebagai mangsa penggodaan setan

“Ayo kita pesta dinihari sampai mabuk, jangan kendalikan napsu birahimu yang paling jahat dan kejam, ini malam terakhir sebelum mimpi-mimpi kita dibinasakan oleh dua malaikat Tuhan,” teriak mereka saat kapalku masih terus berlayar ke suatu benua yang penuh kenikmatan dunia

Segera kututup pintu kapal
saat para pelancong itu
telah menawarkan berkat
pengharapan damai
suara ejekan, cemoohan, dan gemuruh amarah mengalir dalam tubuh puisi ini

Sedangkan di luar samudera raya
kulihat serombongan kaum tuna netra
sedang menebar cerita omong kosong
tentang harta yang tersimpan
dalam bank bawah tanah
korupsi yang makin menggila
permukiman dengan jendela berlian
pamer mata uang paling mewah
membuat iman mereka
menjadi tawar

Tuhan lalu turunkan
topan belerang
api dari langit
membakar sampai hangus
padang subur, kebun anggur, istana
sampai ke pintu kuil-kuilnya

Bahkan api ganas
ikut membakar bait-bait puisiku
ketika masih menulis syair kemurtadan
tak menurut kepada hukum-Nya
tak ada lagi pengampunan dosa
pertobatan yang rajin mencair
membeku dalam karang tegar

Kapalku lalu menepi
lepas jangkar di kota siddim
sambil menangisi anak-anak lot
berzinah di dalam gua tua
di bawah gunung yang juga ikut hangus terbakar

Selesai sudah berlayar
ke sodom dan gomora
melalui peta puisi

 

Jakarta, Tahun 022/ 023

BIODATA :
Penyair dan Sastrawan Pulo Lasman Simanjuntak memulai karier dalam dunia tulis menulis kesusasteraan sejak tahun 1980-an.Karya puisi pertama berjudul IBUNDA dimuat di Harian Umum KOMPAS pada bln Juli 1977.Setelah itu berturut-turut karya puisinya dimuat (dipublish) diberbagai media cetak (koran, suratkabar, dan majalah), media online, serta majalah digital di Indonesia dan Malaysia.

Karya puisinya juga telah diterbitkan dalam 7 buku antologi puisi tunggal, dan saat ini tengah persiapan untuk penerbitan buku antologi puisi tunggal ke-8 diberi judul MEDITASI BATU.Selain itu juga puisinya terhimpun dalam 22 buku antologi puisi bersama para penyair seluruh Indonesia. Saat ini sebagai Ketua Komunitas Sastra Pamulang (KSP), anggota Dapur Sastra Jakarta (DSJ) Bengkel Deklamasi Jakarta, Sastra Nusa Widhita, Pemuisi Nasional Malaysia, Sastra Sahabat Kita (Sabah, Malaysia), Komunitas Dari Negeri Poci, dan Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI). Bekerja sebagai wartawan dan bermukim di Pamulang, Kota Tangerang Selatan.  Kontak Person: 08561827332 (WA).

Leave A Comment